فتاوى بن عثيمين رحمه الله -
السؤال:
هل تأخير الزواج للرجل فيه إثم؟
الجواب:
الشيخ: تأخير الزواج للرجل إذا كان قادراً قدرة مالية وبدنية مخالف لتوجيه
الرسول عليه الصلاة والسلام، فإن الرسول صلى الله عليه وسلم قال: يا معشر
الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، فإنه أغض للبصر، وأحصن للفرج، ومن لم
يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء. واختلف العلماء رحمهم الله في الشاب الذي له
شهوة وقدرة على النكاح هل يأثم في تأخيره أو لا يأتم؟ فمنهم من قال: إنه يأثم؛
المصدر: سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم [253]
⏫•°•°•⏬
Fatwa Asy- Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah berdosa seorang lelaki yang menunda-nunda pernikahan?
Jawaban :
Seorang lelaki yang menunda-nunda pernikahan, jika dia mampu secara harta & fisik maka dia telah menyelisihi bimbingan Rasul shallallahu alaihi wa sallam. Karena beliau bersabda, "Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang mampu menikah maka menikahlah. Karena yang demikian itu akan lebih menjaga pandangan & memelihara kemaluan. Namun barang siapa belum mampu, maka hendaknya dia berpuasa. Karena puasa akan menjadi perisai baginya.
Para ulama berbeda pendapat perihal seorang pemuda yang sudah memiliki syahwat & kemampuan untuk menikah. Apakah dia berdosa jika menunda- nunda pernikahan atau tidak? Di antara mereka ada yang berpendapat dia berdosa.
Sumber : Silsilah Fatawa Nur alad Darb. Kaset nomor 253
Ustadz Abu Hafiy Abdullah
www.salafymedia.com
Publikasi:
WA Salafy Solo
13 Oktober 2015
0 komentar:
Posting Komentar