Sabtu, 26 November 2016

UNTUK ROHINGYA





LUKA KAUM MUSLIMIN JUGA LUKA YANG SETIMPAL PADA ORANG-ORANG KAFIR WALAUPUN KEMENANGAN NAMPAK DI PIHAK MEREKA




🌪 ALLOH TA'ALA MENGGILIR KEMENANGAN DAN KEKALAHAN PADA KAUM MUSLIMIN UNTUK KEBAIKAN MEREKA PULA SERTA AGAR MEREKA TAHU BAHWA ALLOH MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU DAN SUPAYA MEREKA TIDAK MENGHARAP KECUALI HANYA KEPADA ALLOH TA'ALA
🇸🇦 DENGAN PERANTARA KEMENANGAN KAUM MUSLIMIN ATAS ORANG KAFIR HAL ITU MERUPAKAN ADZAB ALLOH  UNTUK MEREKA
📜 ALLOH TA'ALA MELARANG KAUM MUSLIMIN BERPATAH SEMANGAT, KARENA KAUM MUSLIMIN LEBIH UNGGUL DENGAN SEBAB MEREKA MENGHARAP KEPADA ALLOH AL QODIR SESUATU YANG TIDAK DIDAPAT OLEH ORANG-ORANG KAFIR

📖 ALLOH TA'ALA BERFIRMAN :

🔹{ إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ ٱلْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُۥ وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِين }َ

"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Alloh tidak menyukai orang-orang yang zholim."
(QS.Ali Imron : 140)

🔹 { قَٰتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِين }َ

"Perangilah mereka, niscaya Alloh akan mengadzab mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman."
(QS.At Taubah : 14)

🔹{ وَلَا تَهِنُوا فِى ابْتِغَآءِ الْقَوْمِ ۖ إِن تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا }

"Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kalian menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kalian menderita, sedang kalian mengharap dari pada Alloh apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
[QS. An-Nisa': Ayat 104]


🇮🇩 Semoga Alloh Ta'ala menyatukan hati-hati Kaum Muslimin seluruhnya diatas Agama-Nya Kitabulloh dan Sunnah Nabi-Nya dengan pemahaman Salaful Ummah untuk menghadapi musuh-musuh-Nya 🇸🇦

Baarokallohu fiikum




🌴 FI - Ahlus Sunnah, Thuban___⛵
------------------------------------------
🌏 https://tlgrm.me/islamy

Rabu, 16 November 2016

SETIAP BAYI DILAHIRKAN DIATAS FITROH (ISLAM), DIMANAKAH TEMPAT MEREKA DI AKHIRAT JIKA MATI DALAM KEADAAN MASIH KECIL (BELUM BALIGH) ? LALU BAGAIMANA JIKA ORANG TUANYA KAFIR ?



📝 Al 'Allamah 'Abdul 'Aziz ibnu Baz رحمه الله ditanya :

في حديث للرسول صلى الله عليه وسلم: (يولد المولود على الفطرة، فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه)، لماذا لم يذكر الرسول صلى الله عليه وسلم الإسلام في هذا الحديث؟

"Dalam hadits Rosul صلى الله عليه وسلم :
"(Setiap) Yang lahir dilahirkan diatas fitroh, maka (sebab) kedua orang tuanya lah yang (akhirnya) menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi" ,
Mengapa Rosul صلى الله عليه وسلم tidak menyebutkan ISLAM dalam hadits ini ?"

💺 Maka Beliau رحمه الله menjawab :

المولود يولد على الفطرة وهي الإسلام.
جاء في الحديث الصحيح عن المولود يولد على الفطرة إلا على هذه الملة ملة الإسلام، جاء هذا وهذا؛ على الفطرة يعني على الإسلام، فإذا مات صغيراً فهو على الإسلام وأولاد المسلمين كلهم مع آبائهم في الجنة، بإجماع أهل السنة والجماعة أولاد المسلمين من أهل الجنة على العموم، وهكذا أولاد الكفار إذا ماتوا صغاراً الصحيح أنهم من أهل الجنة، وقال بعض أهل العلم أنهم يمتحنون يوم القيامة يختبرون فمن أطاع دخل الجنة ومن عصى دخل النار، ولكن الأرجح أنهم من أهل الجنة لقوله - صلى الله عليه وسلم -: (ما من مولود إلا يولد على الفطرة، فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه) فهذا ما هوده أبواه ولا مجساه ولا نصراه؛ ولأنه ثبت عن النبي - صلى الله عليه وسلم - أنه رأى مع إبراهيم في روضة في رياض الجنة حين عرج به إلى السماء رأى مع أولاد المسلمين وأولاد المشركين في روضة في الجنة فالمقصود أن الصحيح المولود الذي يموت على الفطرة الذي يموت قبل البلوغ أنه يموت على الفطرة على فطرة الإسلام، وأنه لا يكون مع أهله في النار إذا كانوا كفاراً بل هو مع المسلمين. إذاً أولاد المسلمين من باب أولى سماحة الشيخ؟ من باب أولى نعم، بإجماع المسلمين، أولاد المسلمين بإجماع أهل السنة أنهم من أهل الجنة، إذا ماتوا قبل البلوغ، أما الخلاف في أولاد الكفار، أولاد اليهود والنصارى والكفار إذا ماتوا صغاراً، هل يكونون مع آبائهم في النار على أقوال أرجحها وأحسنها أنهم من أهل الجنة، وقد سئل النبي - صلى الله عليه وسلم - عنهم فقال: (الله أعلم بما كانوا عاملين) لكن دلت الأحاديث الصحيحة على أنهم من أهل الفطرة، وأنهم من أهل الجنة، وأنهم مع إبراهيم في الجنة لما رآهم عليهم الصلاة والسلام حين عرج به.

"(Setiap) yang dilahirkan terlahir diatas fitroh yaitu ISLAM.
Telah datang dalam hadits yang shohih tentang (anak) yang dilahirkan, ia dilahirkan diatas fitroh (yakni) hanya diatas agama ini agama Islam telah datang yang ini dan yang ini sama-sama diatas fitroh yakni diatas Islam.
Maka apabila :
🔹 ia meninggal dunia saat masih kecil dan ia diatas Islam
🔹 dan anak-anak kaum Muslimin semuanya akan bersama Ayah-ayah mereka di Jannah.
🔒 dengan kesepakatan Ahlus Sunnah wal Jama'ah, bahwa :
🔹 anak-anak kaum Muslimin secara umum termasuk penghuni Jannah.

🔎 Dan demikian pula anak-anak orang kafir, jika ia mati saat masih kecil(belum baligh), maka :
🗞 menurut pendapat yang shohih, mereka termasuk penduduk Jannah
📮 namun sebagian Ulama berpendapat bahwa mereka akan diuji (terlebih dahulu) pada hari kiamat, mereka di tes; (pasa tes tersebut) barang siapa yang taat maka masuk Jannah dan barang siapa bermaksiat maka masuk Neraka.
☝️🏼️Akan tetapi yang paling mendekati kebenaran adalah :
    MEREKA TERMASUK AHLI JANNAH.
▫️Berdasarkan Sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :
    "Tidaklah yang terlahir melainkan dilahirkan diatas fitroh (Islam), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi."
❌ Maka anak ini tidaklah dijadikan oleh orang tuanya menjadi yahudi, tidak pula majusi maupun nasrani ❗️
📚 Dan telah sampai dari Nabi صلى الله عليه و سلم (penjelasan), bahwa Beliau melihat Nabi Ibrohim عليه السلام bersama anak-anak dari kalangan anak-anaknya kaum Muslimin dan kaum Musyrikin di sebuah taman dari taman-taman Surga ketika Beliau (dalam peristiwa) Mi'roj (diangkat) ke langit.

📌 Maka yang dimaukan, berdasarkan pendapat yang shohih :
     "Bahwa anak yang dilahirkan lalu mati diatas fitroh (belum memeluk agama apapun) lalu ia meninggal sebelum USIA BALIGH, maka :

🕋 ia MENINGGAL DIATAS FITROH yakni DIATAS ISLAM
     🚧 ia TIDAK BERSAMA KELURGANYA YANG MASUK NERAKA, jika keluarganya ternyata masuk 🔥 Neraka.
     🌴 Bahkan ANAK TERSEBUT BERSAMA KAUM MUSLIMIN."

💯 Oleh karena itu, Anak-anak kaum Muslimin LEBIH LAYAK Wahai Syaikh yang murah hati ?
❗️ Lebih layak, ya benar.
🇸🇦 Dengan kesepakatan kaum Muslimin.
🏡 Anak-anak kaum Muslimin dengan kesepakatan Ahlus Sunnah mereka termasuk PENGHUNI SURGA, JIKA MEREKA MENINGGAL SEBELUM BALIGH.

💢 Adapun YANG DIPERSELISIHKAN, TERKAIT ANAK-ANAKNYA ORANG KAFIR.
🕍 ⛪️ ⛩ Anak-anak Yahudi, Nasrani dan Kafir lainnya jika meninggal dalam keadaan masih kecil (belum baligh), apakah mereka bersama orang tuanya di Neraka ❓
✔️ Maka berdasarkan pendapat yang paling rojih (mendekati kebenaran) dan yang paling bagus bahwa MEREKA (anak-anak tersebut) TERMASUK PENGHUNI SURGA.

🔘 Dan sungguh Nabi صلى الله عليه و سلم pernah ditanya tentang mereka (anak-anaknya kaum kafir), Beliau menjawab :
"Alloh lebih tahu dengan apa yang dulu mereka amalkan."
📜 Tetapi Hadits-hadits yang Shohih menunjukkan BAHWA MEREKA DIATAS FITROH, MEREKA TERMASUK PENGHUNI SURGA DAN MEREKA BERSAMA NABI IBROHIM DI JANNAH TATKALA NABI -'ALAIHIMUS SHOLATU WAS SALAM- MELIHAT MEREKA SAAT BELIAU DIMI'ROJKAN."


Wallohu A'lam bis showab
Baarokallohu fiikum


✍  Abu Ishaq At Thubany
     - Ghofarohullohu lahu -

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📶 *JOIN TELEGRAM* :
🌏 https://tlgrm.me/islamy
📂 www.ahlussunnahtuban.blogspot.com

Selasa, 15 November 2016

AUDIO Muhadhoroh Ilmiyyah Tuban 1438H



بسم الله الرحمن الرحيم

AUDIO REKAMAN

📌 MUHADHOROH ILMIYYAH TUBAN

dengan tema :

MERAIH KESUKSESAN AKHIRAT
dengan upaya MEMBERSIHKAN JIWA

📚 Pemateri :

Al - Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifa'i bin Buchori حَفِظَهُ اللهُ
(Mudir Ma'had Ta'dhimus Sunnah, Ngawi)

🗓Hari: SABTU, 12 Shafar 1438H / 12 Nopember 2016M

Sesi 1 : durasi 80:00 (13,73 MB)
https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7yWlh1Q1Y3Tm12QUk

Sesi 2 : durasi 22:11 (3,81 MB)
https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7yUWxlUnppZ3RqcTg

Sesi TJ : durasi 10:31 (1,81 MB)
https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7ydjVSenIxa0pkeWc


_______
Majelis Ta'lim
Manhajul Anbiya' Tuban
🌴 _ FIAS __ ⛵
🌎 http://goo.gl/XSXObn
➖➖➖➖➖➖➖➖

📥📥

PERINTAH ALLOH JALLA WA 'ALA KEPADA KAUM MUKMININ AGAR MEREKA BERTAKWA DAN BERPEGANG TEGUH DENGAN ISLAM


--------------------------------------------------------------

📘 Dalam Surat Ali 'Imron ayat 102, Alloh Tabaroka wa Ta'ala memerintahkan kepada kaum mukminin agar mereka bertakwa kepada Alloh dengan sebenar benarnya takwa dan hendaknya mereka berpegang teguh dengan Islam sampai akhir hayatnya.

📜 Berikut firman Alloh Ta'ala :

{ يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ }

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
[QS. Ali 'Imran: Ayat 102]

🔹Disebutkan dalam tafsirnya :

يا أيها الذين صدَّقوا اللّه ورسوله، وعملوا بشرعه، خافوا اللّه حق خوفه: وذلك بأن يطاع فلا يُعصى، ويُشكَر فلا يكفر، ويُذكَر فلا ينسى، وداوموا على تمسككم بإسلامكم إلى آخر حياتكم؛ لتلقوا اللّه وأنتم عليه.

"Wahai orang-orang yang beriman, benarkanlah Alloh dan Rosul-Nya serta amalkanlah syari'at-Nya. Takutlah kepada-Nya dengan sebenar-benarnya; hal itu (dilakukan) dengan Dia(Alloh) senantiasa ditaati tidak dimaksiati, senantiasa disyukuri tidak dikufuri dan senantiasa diingat tidak dilupakan. Dan hendaknya kalian senantiasa berpegang teguh dengan ke-Islaman kalian SAMPAI AKHIR HAYAT KALIAN,  agar kalian bertemu Alloh dalam keadaan kalian diatas Islam."
[ At Tafsirul Muyassar ]

☝نسأل الله أن يتوفنا على الإسلام إلى آخر حياتنا
    اللهم استجب يا مجيب السائلين

Wallohu A'lam bis showab
Baarokallohu fiikum



✍ Abu Ishaq At Thubany
       - Ghofarollohu lah -


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📶 JOIN TELEGRAM :
🌏 https://tlgrm.me/islamy
📂 www.ahlussunnahtuban.blogspot.com

Rabu, 09 November 2016

MAKNA ISLAM



📜 Berkata Al Imam Muhammad An Najdiy At Tamimi رحمه الله :

الإسلام هو الاستسلام لله بالتوحيد و الانقياد له بالطاعة و البراءة من الشرك و أهله

Artinya :
"Islam adalah :
🔹Berserah diri kepada Alloh dengan mentauhidkan Nya
🔸dan tunduk kepada Nya dengan mentaati Nya
🔹serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya."

📚 [ Al Ushulut tsalatsah ]


✍ Abu Ishaq Nurhadi At thubany
     - Ghofarollohu lahu -


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📶 *JOIN TELEGRAM* :
🌏 https://tlgrm.me/islamy
📂 www.ahlussunnahtuban.blogspot.com

Minggu, 06 November 2016

Kajian Ilmiyyah Tuban 1438H



Dengan Mengharap Ridho Alloh Semata

Hadir dan Ikutilah...

MUHADHOROH ILMIYYAH TUBAN

dengan tema :

*MERAIH KESUKSESAN AKHIRAT
dengan upaya MEMBERSIHKAN JIWA*

pemateri :
Al - Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifa'i bin Buchori حَفِظَهُ اللهُ
(Mudir Ma'had Ta'dhimus Sunnah , Ngawi)

SABTU, 12 Shafar 1438H / 12 Nopember 2016M

Sesi 1 : 16.00 - 17.15
Sesi 2 : 18.00 - 18.30

In sya Allah *L I V E  Streaming* :
RADIO ISLAM TUBAN
www.radioislamtuban,blogspot,com

Penyelenggara :
Majelis Taklim Manhajul Anbiya' Tuban
Jln, Mastrip no 9 - Karang Indah TUBAN

Info Kajian :
Abu Faruq Tjipto  0813 3141 0382 
Abdus Shomad    0857-3006-7012
www,ahlussunnahtuban.blogspot.com

Rabu, 02 November 2016

AUDIO REKAMAN KAJIAN RUTIN TUBAN




                        بسم الله الرحمن الرحيم

🎙🔴🔊
RANKAIAN AUDIO
Kajian Rutin Tuban
SABTU - AHAD - SENIN


.....................
SABTU 29/10/16
📗Syarah Ushulus Sittah
🎙Ustadz Abu Ishaq At-Thubani  حفظه الله
💽durasi 82:19 (14,1 MB)

👉https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7yT25ON09Ha1lNZjQ

.....................
AHAD 30/10/16
Ustadz Abu Sufyan Al Musy  حفظه الله

Sesi 1
📘Nawaqidul Arba’
💽durasi 57:58 (9,95 MB)

👉https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7yR28yVGRWYkVvYTA

Sesi 2
📕Tafsir Juz Amma
💽durasi 33:29 (5,74 MB)

👉https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7yaEZDV3hqRjZjbzA

.....................
SENIN 31/10/16
📙Al Adabul Mufrod
🎙Ustadz Abu Ishaq At-Thubani  حفظه الله
💽durasi 50:40 (8,69 MB)

👉 https://drive.google.com/open?id=0B1LeijN-xF7ybG1HcE84SU5EQXM

.....................
Dapatkan Rangkaian Audio Kajian Rutin Tuban sebelumnya di
👉 goo.gl/WW11PV

______
Majelis Ta'lim
Manhajul Anbiya' Tuban
🌴 _ FIAS __ ⛵
🌎 http://goo.gl/XSXObn
➖➖➖➖➖➖➖➖

Menggapai Keridhaan Allah




Kaum muslimin -rahimakumullahu jami’an- merupakan dambaan setiap mukmin sekaligus cita-cita mereka adalah mendapatkan keridhaan Allah عزوجل. Tidak ada seorangpun yang dia mengaku beriman kepada Allah namun dia tidak menginginkan hal yang satu ini. Dikarenakan keridhaan Allah atas hamba-hambaNya merupakan salah satu pilar kebahagian seorang mukmin di dunia dan di akhirat kelak.

🌏Dan merupakan sunnatullah (ketetapan Allah) atas hamba-hambaNya bahwa kita hidup di dunia ini tidak akan bisa terlepas dari takdir Allah عزوجل.

Di satu waktu kita dalam keadaan lapang dan bahagia, namun di waktu lain kita menghadapi Kesempitan dan kesedihan.

Oleh karena keadaan yang demikian ini, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan perumpamaan bagaimana kehidupan seorang mukmin, dalam hadits yang sohih Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْخَامَةِ مِنْ الزَّرْعِ تُفِيئُهَا الرِّيحُ تَصْرَعُهَا مَرَّةً وَتَعْدِلُهَا أُخْرَى حَتَّى يَأتِيَ اَجَلُهُ

“Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pohon yang lentur diombang-ambingkan angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang-kadang meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang.”

Demikianlah perumpamaan seorang mukmin ibarat sebatang pohon yang diombang ambingkan oleh angin, yang maknanya adalah bahwa kehidupannya akan terus mendapatkan ujian dan cobaan. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits lain

إِنَّ اْلمُؤْ مِنَ خُلِقَ مُفَتَّنًا تَوَّابًا نَسَّاءً، إِذَا ذُكِرَ ذَكَرَ

“Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa’ (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat”.

Akan ada cobaan dan ujian yang harus dia hadapi, baik ujian yang bentuknya harta, dihilangkannya jiwa atau bentuk kekuranga. Ini senada dengan firman Allah Ta’ala dalam surat Al Baqarah

155. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Hingga datang ajal menjemput.

Dan sikap yang tepat dalam menghadapi segala keadaan adalah dengan ridho, bersabar serta mengharap kebaikan untuk dirinya kepada Allah dengan musibah yang menimpa serta mengharapkan pahala dari-Nya
Kaum muslimin -rahimakumullahu- dalam hadits ini pula menunjukkan kepada kita hendaknya seorang mukmin tidak merasa tenang atas kenikmatan dan kesenangan yang ia dapatkan di dunia ini, bahkan selayaknya dia merasa khawatir dan takut, jangan-jangan itu semua adalah bentuk istidroj dari Allah, Allah biarkan kita terlena dan tertipu terhadap kenikmatan dunia ini dan Allah biarkan kita terus berkecimpung dalam kemaksiatan kepada Allah.

Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya mengaku dan mengatakan beriman lalu dia tidak diuji keimanannya, Allah عزوجل berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji?”

Dan pula hendaknya seorang mukmin tidak merasa ujub, bangga diri dengan apa yang diberikan kepadanya dari kenikmatan dunia ini, apalagi sampai tertipu dan terlena dengan keindahan dunia yang semu.

Dalam hadits ini pula terdapat dalil bahwa ujian yang menimpa masing-masing kita tidaklah sama, satu dengan yang lainnya berbeda dan bertingkat. Ini semua berdasarkan seberapa kokoh dan kuat agama seseorang. Hal ini berdasarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ada salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah

يا رسول الله، أي الناس أشد بلاء؟ قال:
<< أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ
عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ >>

Wahai Rasulullah, manusia mana yang paling berat cobaannya?
“Manusia yang paling berat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat ‘kadar’) agamanya. Jika agama kuat, maka cobaannya pun berat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya.”

Ini menunjukkan semakin kuat kita memegang agama ini untuk mendapatkan keridhaan Allah, semakin besar pula ujian dan cobaan yang akan menghadang kita. Dan semakin lemah kita membela agama ini, semakin kecil pula ujian dan cobaan yang akan menimpa kita.
Tentunya muslim yang berakal akan memilih jenis yang pertama, dikarenakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda

إِنَّ عَظْمَ الْجَزَاءِ مَعَ عَظْمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضٰى وَمَنْ سَخَطَ فَلَهُ السُّخْطُ

“Sesungguhnya besarnya pembalasan (pahala) itu bersama dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya manakala Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang dia ridho maka untuknyalah keridhaan (Allah), barangsiapa yang murka, maka untuknya pula kemurkaan itu.”

Kaum muslimin -rahimakumullahu-
Jika kita menengok kembali bagaimana para rasul, Nabi dan para sahabat mempertahankan keimanan mereka, membela agama islam sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan ujian dan cobaan yang kita hadapi.

أقول قولي هذا
فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

khutbah kedua:
Dari apa yang sudah kita sampaikan tadi, jika kita mau memperhatikan, meresapi agar kita bisa mendapatkan pemahaman dengan sebenar-benarnya maka:

Segala sesuatu yang kita saling berlomba dan saling menjatuhkan satu sama yang lain untuk mendapatkan kenikmatan serta jabatan di dunia ini, maka itu semua sama sekali tidak ada bandingannya dengan keridhaan disisi Allah عزوجل. Apa gunanya kita mendapatkan semua itu jika kita tidak bisa menggapai keridhaannya?

dan segala sesuatu yang kita berusaha lari dan menghindar dari hal-hal yang dibenci serta musibah di dunia ini, itu semuanya tidak ada bandingannya jika dihadapkan dengan murka dan adzab Allah yang kekal di Neraka-Nya. Lebih baik kita menerima dengan ridho dan sabar atas ujian di dunia ini dibandingkan dengan kita lari dan menghindar namun kita tidak bisa menghindar dari murka Allah di akhirat kelak.

Sebagai penutup khutbah kali ini, kita akan sebutkan sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat akan didatangkan seseorang yang paling banyak mendapatkan kenikmatan dunia yang termasuk penghuni neraka, lalu dia dicelupkan sekali ke neraka, lalu setelah itu dia ditanya,” Wahai anak Adam, apakah kau pernah melihat kebaikan meskipun sedikit? Apa kau pernah merasakan kenikmatan meskipun sedikit?” Dia menjawab: “Tidak, demi Allâh, wahai Rabb,

Kemudian akan didatangkan orang paling sengsara di dunia yang termasuk penghuni surga, kemudian dia ditempatkan dalam surga sebentar, setelah itu dia ditanya, ‘Hai anak Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan meski sedikit? Apa kau pernah merasa kesusahan meski sedikit?” Dia menjawab, “Tidak, demi Allâh, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat satu kesusahan pun.” [HR. Muslim]



✏Abu Zain Abdullah Iding
🗓Purwoasri, 27 Muharram 1438 H/ 28 Oktober 2016

┄┄┉┉✽̶»̶̥🌼»̶̥✽̶┉┉┄┄
Bergabunglah bersama kami di chanel telegram pa
da link berikut ini
📮 http://bit.ly/penuhduniailmu
💻Untuk faedah lain kunjungi www.jendelasunnah.com
————————————–
🖼 Jendela Sunnah 🖼
————————————–⁠⁠⁠⁠

 
Loading ...