Minggu, 27 Desember 2015

Kisah Syaikh Al Utsaimin Bersama Kakek Tua





Abdullah bin Ali Al-Matawwu’ menceritakan bahwa dia menemani Syaikh Ibnu Utsaimin (dari Unayzah) menuju Al-Bada-i yg jaraknya 15 km dari Unayzah untuk memenuhi undangan makan siang.

Setelah makan siang, ketika mereka dalam perjalanan pulang mereka melihat
seorang dengan jenggot berwarna merah (mungkin dicelup dengan hinna) dengan wajah
tenang melambaikan tangan (mencari tumpangan).

Syaikh berkata:
“Pelanlah! kita akan mengajaknya bersama kita.”

Maka Syaikh berkata kepada orang itu:
 “Engkau mau kemana❓”

Orang itu menjawab:
 “Ajak aku bersama kalian ke Unayzah❗”

Syaikh berkata:
Dengan dua syarat, pertama engkau tidak boleh merokok, kedua engkau harus mengingat Allah❗”

Orang itu menjawab:
Masalah rokok, aku tidak merokok, walaupun tadi aku menumpang seseorang yang merokok dan (karena itu) aku minta diturunkan disini, dan tentang mengingat Allah maka tidak ada muslim kecuali dia mengingat Allah”

Maka orang itu naik ke mobil.

(Terlihat jelas sepanjang perjalanan bahwa) orang itu tidak menyadari kalau dia sedang bersama Syaikh Ibn Utsaimin.

Ketika tiba di Unayzah orang itu berkata:
Tunjukkan padaku rumah Syaikh Ibn Utsaimin, karena aku punya pertanyaan yang ingin aku tanyakan pada beliau❗"

Maka Syaikh berkata:
”Kenapa tidak engkau tanyakan pada beliau ketika engkau bertemu dengan beliau di Al-Bada'i ❓”

Orang itu berkata:
”Aku tidak bertemu dgn beliau.”

Syaikh berkata:
”Aku melihat sendiri engkau berbicara dengan beliau dan memberi salam kepadanya.”

Orang itu berkata:
”Engkau mempermainkan orang yang lebih tua dari orang tuamu❗"

Syaikh tersenyum dan berkata kepadanya:
”Shalat Ashar-lah di mesjid ini (Jami’ Unayzah) nanti engkau akan melihat beliau❗”

Orang itu pergi tanpa mengetahui bahwa tadi dia sedang berbicara dgn Syaikh Ibn Utsaimin sendiri.

๐Ÿ•ŒSetelah dia selesai shalat Ashr, orang itu melihat Syaikh didepan selesai mengimami shalat jama’ah, maka dia bertanya (pada orang lain) tentang beliau, dan diberitahukan kepadanya bahwa Syaikh itu adalah Syaikh Ibn Utsaimin.

Maka orang itu mendekati Syaikh dan meminta maaf karena tidak mengenali beliau tadi (diperjalanan), kemudian dia menyampaikan
pertanyaannya.

Syaikh pun menjawab pertanyannya, dan orang itu mulai menangis memohon kpd Syaikh...✍
(Al-Jami’ li Hayaat Al-`Allamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin  hal 38).
______________________________

Daarul Hadits Al Bayyinah
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”Š

 Channel Telegram UI

http://telegram.me/uimusy

0 komentar:

Posting Komentar

 
Loading ...